jam

Senin, 27 Mei 2013

swf 2


readmore »»  
readmore »»  

foto





readmore »»  
readmore »»  

Sabtu, 25 Mei 2013

Final Liga Champion.

LONDON – Bayern Munich mampu mengungguli Borussia Dortmund dalam laga puncak Liga Champions. Skor akhir 2-1 membawa Die Roten menjadi raja di Eropa. Keberhasilan ini juga sukses mematahkan rekor buruk Bayern yang gagal pada dua partai final (2010 dan 2012) dalam empat tahun terakhir.

Usai Bayern unggul lewat gol yang diciptakan oleh Mario Manzukic -memanfaatkan assist Arjen Robben- Dortmund kemudian menyamakan kedudukan lewat penalti Ilkay Gundogan. Dan, Robben pun kemudian muncul sebagai pahlawan setelah gol telatnya pada menit 89 membuat Die Roten akhirnya menang 2-1. Kemenangan ini juga sekaligus menjadi kado manis bagi Jupp Heynckes yang tidak lagi melatih FC Hollywood musim depan.

Jalannya pertandingan
Babak I
Sejak peluit kickoff babak pertama dibunyikan kedua tim tampil dengan terbuka. Tidak jarang kedua tim saling menyerang untuk mendapatkan peluang. Kubu Bayern sendiri bertumpu pada dua winger yang sangat berbahaya Arjen Robben dan Frank Ribery. Sementara kubu Dortmund, Robert Lewandowski tetap menjadi target man.

Umpan satu dua juga mampu diperlihatkan oleh Dortmund. Marco Reus dan Lewandowski juga mampu menempatkan posisi dengan baik. Peluang akhirnya mampu didapatkan oleh kubu Dortmund melalui Jakub Blaszczykowski namun sayang tendangan kerasnya masih melebar dari gawang Bayern.

Memasuki menit ke-13 kali ini Lewandowski yang unjuk gigi. Melepaskan sepakan keras dari luar kotak penalti namun masih mampu ditepis oleh penjaga gawang Bayern, Manuel Neuer. Serangan tidak berhenti sampai di situ saja, Blaszcykowski menyambar umpan matang di daerah pertahanan Bayern namun masih dihalau Neuer.

Tampaknya Neuer harus bekerja keras setelah harus berjibaku menahan gempuran Dortmund. Kali ini, Reus tidak mau ketinggalan untuk menciptakan peluang emas setelah memanfaatkan umpan terobosan dari Lewandowski, namun lagi-lagi masih dapat ditepis Neuer.

Dortmund terus berupaya membongkar pertahanan Bayern. Gelandang Sven Bender juga mendapatkan peluang namun Neuer masih mampu mengamankan peluang itu. Kubu Bayern sendiri juga tidak tinggal diam melihat selalu ditekan. Peluang emas juga mereka hasilkan melalui tandukan Mario Manzukic dan Javi Martinez namun masih membentur mistar gawang Dortmund.

Pada menit ke-30, kali ini Bayern yang berhasil mendapatkan peluang melalui kaki Robben. Pemain internasional Belanda itu mampu mengejar bola yang meluncur ke daerah pertahanan Dortmund tapi tendangannya masih mampu dihalau Roman Weidenfeller.

Jelang turun minum, kembali Munich mendapatkan peluang setelah Robben lolos dari penjagaan Mats Hummels tapi lagi-lagi eks pemain Real Madrid itu gagal mengonversikan menjadi gol setelah bola mengenai wajah Weidenfeller.

Sampai babak pertama berakhir, belum ada gol yang tercipta di Wembley.

Babak II
Memasuki interval kedua kedua tim tidak menurunkan tempo permainannya. Justru, kedua tim terlihat terus melakukan serangan demi serangan guna mendapatkan peluang emas. Bayern sendiri yang memang sempat didikte permainannya oleh Dortmund perlahan namun pasti bisa mengembangkan permainannya.

Peluang emas diperoleh kubu Bayern, kini heading dari Manzukic masih terlalu lemah dan mampu diselamatkan oleh Weidenfeller. Memasuki menit ke-59 akhirnya Bayern memecah kebuntuan melalui Mario Mandzukic yang menciptakan gol setelah mendapatkan umpan matang dari Robben yang lebih dahulu mengelabui Weidenfeller. Papan skor pun berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan The Bavarians.

Manzukic sekali lagi mendapatkan peluang setelah mampu melepaskan diri dari penjagaan Hummels. Namun, sepakannya dari jarak dekat masih mampu ditangkap Weidenfeller.

Memasuki menit ke-68 Dortmund menadpatkan hadiah penalti setelah Reus dijatuhkan oleh Dante di kotak terlarang. Wasit Nicola Rizzoli tanpa ragu langsung menunjuk garis putih. Ilkay Gundogan yang menjadi eksekutor mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan kedudukan berubah menjadi 1-1.

Melihat skor imbang ,Bayern terus mencoba menyerang Dortmund. Kali ini giliran Thomas Muller yang mendapatkan peluang emas setelah mampu melewati Weidenfeller, namun sepakan mendatarnya masih mampu dihalau Hummels.

Serangan demi serangan terus dilakukan oleh Bayern. Kali ini, David Alaba mencoba melakukan sepakan keras tapi masih dapat diamankan Weidenfeller. Tidak berhenti sampai di situ, Manzukic juga mendapatkan peluang melalui umpan matang Muller namun tendangannya masih melebar.

Bayern terus menekan Dortmund, alhasil peluang diperoleh Bastian Schweinsteger namun sepakannya masih dihalau Weidenfeller. Tekanan yang bertubi-tubi akhirnya mampu membuahkan hasil. Robben berhasil menjadikan peluang menjadi gol setelah memanfaatkan celah di lini pertahanan Dortmund. Robben dengan tenang menceploskan bola dan skor berubah menjadi 2-1.

Sampai peluit panjang dibunyikan, Bayern tetap unggul dan keluar sebagai juara Liga Champions musim ini. Dan, Bayern pun kini telah mengoleksi lima trofi “Big Ears”. Dan, khusus bagi Robben, trofi ini terasa spesial, mengingat tahun lalu ia disebut-sebut sebagai biang kegagalan Bayern karena gagal mengeksekusi penalti dengan sempurna hingga trofi akhirnya lepas ke tangan Chelsea.

Borussia Dortmund: Weidenfeller, Piszczek, Subotic, Hummels, Schmelzer, Bender/Sahin, Gundogan, Blaszczykowski/Schieber, Reus, Grosskreutz, Lewandowski.

Bayern Munich: Neuer, Lahm, Boateng, Dante, Alaba, Martinez, Schweinsteiger, Robben, Muller, Ribery/Gustavo, Mandzukic/Gomez

Tak ingin ketinggalan berita bola? Follow twitter kami @bola_okezone
readmore »»  
readmore »»  

Selasa, 21 Mei 2013

SWF


readmore »»  
readmore »»  

Sabtu, 18 Mei 2013

Stadion termegah di dunia

10. Estadio Azteca, Mexico City, Mexico
http://hermawayne.blogspot.com
Stadion ini menjadi saksi sejarah Piala Dunia tahun 1970 dan 1986. Di lapangan sepakbola ini, Pele pernah menunjukkan kepiawaiannya mengocok bola dan mengecoh lawan. Pele berhasil membawa Brazil menjadi juara Piala Dunia 1970, dengan mengalahkan Italia 4-1. Tahun 1986, Diego Maradona menampilkan salah satu permainan terbaiknya. Saat itu, Argentina berhasil melibas Jerman.

9. Nou Camp, Barcelona, Spanyol
http://hermawayne.blogspot.com
Lapangan ini berdiri pada 1957 dengan menghabiskan dana US$3 juta. Nou Camp adalah lapangan sepakbola terbesar di Eropa, dengan kapasitas 120.000 penonton dan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 1982.

8. Old Trafford, Manchester, Inggris
http://hermawayne.blogspot.com
Ini adalah salah satu stadion yang tak pernah luput dari huru-hara. Oleh sebab itu, jangan heran bila pada hari H pertandingan, aparat polisi mengelilingi seluruh penjuru stadion ini. Maklum saja, dari 68.000 tempat duduk yang tersedia, hanya 3.000 kursi yang disediakan untuk supporter lawan. Alhasil, mereka yang tak kebagian tempat duduk, banyak yang kecewa dan melampiaskannya dengan marah-marah. Jangan heran kalau MU selalu menang bila bertanding di sini.

7. Estadio Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol
http://hermawayne.blogspot.com
Real Madrid adalah satu dari kesebelasan sepakbola tertua di Eropa. Walau sudah terbentuk sejak 1902, tapi Real Madrid belum memiliki "kandang" sendiri sampai akhirnya lahir Stadion Chamartin 1924. Sayang, Chamartin hancur akibat perang sipil Spanyol, dan pemerintah setempat kemudian mendirikan Santiago Bernabeu di atas tanah tersebut pada 1947. Stadion ini menjadi tempat diselenggarakannya final Piala Dunia 1982. Kini, stadion ini sedang dimodifikasi dan diharapkan selesai pada 2005. Renovasinya dilakukan secara besar-besaran, tapi tak akan mengurangi keunikan dan sejarah yang telah dibuat.

6. Louis II, Monte Carlo, Monaco
http://hermawayne.blogspot.com
Stadion yang dimaksud adalah versi baru dari Stadion Louis II, yang dulu dibangun 1937. Stadion ini adalah relokasi stadion tersebut, dan diresmikan pada 1985. Stadion yang memiliki arsitektur khas Monaco ini, memiliki kapasitas tempat duduk untuk 200.000 orang, dan merupakan salah satu stadion yang paling nyaman di Eropa.

5. Maracana, Rio De Janeiro, Brazil
http://hermawayne.blogspot.com
Semua orang Brazil nampaknya menyukai sepakbola. Tak heran bila parlemen setempat membuat stadion ini dengan kapasitas 125.000 kursi. Sayang, tempat itupun nampaknya masih harus diperluas. Stadion yang sengaja dibangun untuk kepentingan Piala Dunia 1950 ini, kewalahan menampung 200.000 fans dua kesebelasan yang bertanding pada Piala Dunia 1950 di sana. Stadion bersejarah ini menghabiskan US$40 juta untuk biaya renovasi.

4. San Siro, Milan, Italia
http://hermawayne.blogspot.com
Di Italia, orang tak bisa memisahkan San Siro dari sepakbola. Rumah kesebelasan Inter Milan dan AC Milan ini, adalah satu dari sedikit tempat di Italia untuk olahraga. Stadion ini memiliki kapasitas 80.000 kursi dengan penataan cahaya yang luar biasa cantiknya. Di sana terdapat VIP lounge dan bar khusus penggemar fanatik setempat.

3. Stadio Olimpico, Rome, Italia
http://hermawayne.blogspot.com
Italia sudah 2 kali menjadi penyelenggara Piala Dunia. Pertama, tahun 1934, Piala Dunia diselenggarakan di Stadio Del PFN, dan yang kedua, yakni final Piala Dunia 1990 di stadion ini. Stadion ini juga menjadi saksi sejarah gagalnya kesebelasan AS Roma meraih gengsi melalui finalti melawan Liverpool pada 1984. Pada Juni 2001, jutaan miliar dolar disuntikkan untuk renovasi stadion tersebut.

2. Azadi, Tehran, Iran
http://hermawayne.blogspot.com
Dari namanya, Anda mungkin mengira Iran bukan tempat yang ideal untuk berbulan madu, padahal negara ini memiliki banyak tempat yang indah, termasuk stadion yang mampu menampung 100.000 penonton. Stadion ini pernah digunakan untuk Asian Games 1974.

1. International Stadium Yokohama, Yokohama, Jepang
http://hermawayne.blogspot.com
Tahun 2002 menjadi sejarah karena Piala Dunia, untuk pertamakalinya dilangsungkan di Asia, dan diselenggarakan oleh 2 negara Asia sekaligus. Stadion yang dibangun dengan biaya 60 milar Yen ini mampu menampung 70.000 penonton. Keistimewaan stadion ini adalah diselimuti oleh rumput jepang yang hijau alami, yang dipelihara secara khusus. Stadion ini memiliki jaringan pipa air panas yang ditanam di bawahnya, atap yang bisa dibuka dan ditutup, 2 layar raksasa, 824 lampu dan dilengkapi alat untuk mengurangi bayangan.

sumber ; http://hermawayne.blogspot.com/2011/02/10-stadion-sepak-bola-termegah-di-dunia.html
readmore »»  
readmore »»  

Stadion termegah di Indonesia

1. Stadion Bung Karno
Kota : Jakarta Pusat, DKI Jakarta Raya
Dibangun : 8 Februari 1960 (Renovasi 2007)
Kapasitas : 88.083 kursi
Gelanggang Olahraga (Gelora) Bung Karno adalah sebuah kompleks olahraga serbaguna di Senayan, Jakarta, Indonesia. Kompleks olahraga ini dinamai untuk menghormati Soekarno, Presiden pertama Indonesia, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini. Dalam rangka de-Soekarnoisasi, pada masa Orde Baru, nama kompleks olahraga ini diubah menjadi Istora Senayan. Setelah bergulirnya gelombang reformasi pada 1998, nama kompleks olahraga ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.[1]. Dengan kapasitas sekitar 100.000 orang, stadion yang mulai dibangun pada pertengahan tahun 1958 dan penyelesaian fase pertama-nya pada kuartal ketiga 1962 ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Menjelang Piala Asia 2007, dilakukan renovasi pada stadion yang mengurangi kapasitas stadion menjadi 88.083 penonton.

2. Stadion Nasional Riau
Kota : Pekanbaru, Riau
Dibangun : Tahun 2009
Kapasitas : 43.923 kursi.

Stadion ini akan menjadi Main Stadium Utama Pelaksanaan PON XVIII tahun 2012 yang akan dilangsungkan di Pekanbaru. Riau. Stadion ini nantinya akan menjadi Stadion terbesar dan Termegah di Indonesia.   Stadion ini dibangun di sekitar Kampus Universitas Riau Panam

3. Stadion Gelora Bung Tomo
Kota : Surabaya, Jawa Timur
Dibangun : Tahun 2008
Kapasitas : 55.000 kursi.
Stadion Gelora Bung Tomo terletak di Surabaya Barat. Jawa Timur yang merupakan kandang masa depan dari klub Persebaya Surabaya. Stadion ini merupakan salah satu stadion terbesar Indonesia yang memiliki kapasitas kurang lebih 55.000 tempat duduk.

4. Stadion Jakabaring
Kota : Palembang, Sumatera Selatan
Dibangun : Tahun 2001
Kapasitas : 40.000 kursi
Stadion Gelora Sriwijaya yang terletak di daerah jakabaring Palembang ini merupakan salah satu stadion besar di Indonesia. Dibangun dalam rangka persiapan Sumatera Selatan sebagai tuan rumah PON XVI 2004, menunjukan keseriusan daerah ini dalam menyambut dan menyukseskan event empat tahunan tersebut. Dan kini pasca PON stadion ini digunakan klub juara Copa Indonesia dan juara Liga Indonesia 2007, Sriwijaya FC sebagai kandang klub tersebut.
Stadion ini juga pernah digunakan sebagai tuan rumah pertandingan kualifikasi dan perebutan tempat ke-3 Piala Asia 2007 mewakili stadion Indonesia selain Gelora Bung Karno.

5. Stadion Kudunga
Kota : Tenggarong, Kalimantan Timur
Dibangun : Tahun 2007
Kapasitas : 35.000 kursi.
Stadion Kudunga merupakan stadion yang terletak di komplek olahraga Perjiwa, Tenggarong, merupakan salah satu stadion terbaik dan terindah di Indonesia. Stadion ini terletak di Kabupaten terkaya di Indonesia yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Stadion ini telah resmi menjadi kandang dari keseblasan Mitra Kutai Kartanegara yang memiliki daya tampung sekitar 35.000 tempat duduk.

6. Stadion Palaran
Kota : Samarinda, Kalimantan Timur
Dibangun : Tahun 2005
Kapasitas : 50.000 kursi.
Stadion ini diproyeksikan untuk acara pembukaan dan penutupan PON XVII 2008 Kalimantan Timur. Stadion ini merupakan stadion pertama di Indonesia yang seluruh tempat duduknya memakai kursi penonton. Merupakan salah satu stadion terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara yang kapasitasnya kurang lebih 50.000 kursi.
 
7. Stadion Maguwoharjo
Kota : Sleman, D.I. Yogyakarta
Kapasitas : 40.000 Kursi
Stadion Maguwoharjo terletak di Kota Sleman D.I.Yogyakarta dengan kapasitas 40.000 penonton. Stadion ini merupakan salah satu stadion termodern di Indonesia. Sekarang Stadion Maguwoharjo masih dalam tahap penyelesaian. Stadion kebanggan masyarakat Sleman ini merupakan kandang dari klub Divisi Utama, PSS Sleman.


8. Stadion Gajayana 
Kota : Malang, Jawa Timur
Dibangun : 1924, dibuka 1926 (Renovasi awal 90-an, 2006)
Kapasitas : 35.000 Kursi
Stadion Gajayana merupakan stadion tua warisan zaman Belanda, terletak di Kota Malang, Jawa Timur. Stadion ini mulai dibangun pada tahun 1924 dan dibuka tahun 1926. Kemudian pada awal 90-an stadion mengalami renovasi sehingga dapat menampung sekitar 15.000 penonton.
Stadion ini kedepan terus berbenah untuk menjadi stadion bertaraf internasional dengan kembali melakukan renovasi besar-besaran pada 2006 untuk menjadikan Stadion Gajayana menjadi stadion dengan konsep olahraga dengan bisnis dan digadangkan jadi stadion percontohan di Indonesia. Sekarang Stadion Gajayana termasuk dalam komplek Malang Olympic Garden. Sekarang Stadion Gajayana yang baru ini dapat menampung sekitar 35.000 penonton. Stadion ini merupakan kandang dua klub besar Indonesia, Arema Indonesia dan Persema Malang. Namun setelah Arema Indonesia telah berpindah homebase ke Stadion Kanjuruhan, jadilah Persema Malang klub yang menjadikan stadion ini sebagai kandangnya.
 
readmore »»  
readmore »»  

Jumat, 17 Mei 2013

final copa del rey


MADRID - Atletico Madrid berhasil mengalahkan Real Madrid di babak final Copa Del Rey yang lewat skor 2-1 di Santiago Bernabeu, Sabtu (18/5/2013) dini hari WIB. Kemenangan ini adalah yang pertama bagi Atletico atas Madrid sejak 1999. Laga El Derbi Madrileno kali ini cukup menyajikan laga yang keras dan penuh drama. Tercatat, 15 kartu kuning dan 2 kartu merah keluar dari kantung wasit Carlos Clos Gomez, pelatih Jose Mourinho pun diusir keluar lapangan oleh wasit. Kemenangan Atletico sendiri didapatkan pada babak pertambahan, usai kedua tim bermain imbang 1-1 pada waktu normal. Di mana, Gol Madrid dicetak oleh Ronaldo, kemudian dibalas oleh Diego Costa. Sedangkan gol penentu kemenangan Atletico berhasil dicetak oleh Joao Miranda pada menit ke-99. Skor 2-1 pun menjadi akhir bagi kemenangan ke-10 Atletico di ajang Copa Del Rey, sementara itu Madrid harus puas tanpa gelar pada musim ini. Jalannya Pertandingan Babak Pertama: Laga sengit sudah tersaji sejak menit-menit awal babak pertama di Santiago Bernabeu, dua klub asal kota Madrid ini langsung memainkan tempo cepat. Final yang bertajuk El Derbi Madrileno ini sendiri menjadi yang pertama sejak 1992, di mana Atletico kala itu menang 2-0 dari El Real. Cristiano Ronaldo sukses membuka gol bagi Madrid pada menit ke-14. Gol sendiri berawal dari sepakan pojok dari Mesut Ozil, yang kemudian diteruskan lewat tandukkan Ronaldo ke pojok kanan atas gawang hingga tak mampu diamankan oleh kiper Thibaut Courtois. Gol dari pemain yang menorehkan laga ke-100 nya di Bernabeu itu membuat skor sementara menjadi 1-0 bagi keunggulan Madrid. Atletico mencoba melakukan serangan balik demi menyamakan kedudukan, akan tetapi barisan belakang pasukan Jose Mourinho tersebut masih bisa mengamankannya. Sejak menit ke-20, kubu Los Rojiblancos terus melakukan tekanan ke daerah pertahanan Madrid hingga memaksa Ronaldo dan Benzema turun sampai ke bawah. Hasilnya, Atletico berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-35. Gol balasan dari Atletico ini tercipta usai Radamel Falcao sukses mengelabui beberapa pemain Madrid, kemudian diteruskan kepada Diego Costa. Costa pun berhasil mengonversinya menjadi gol dengan melepaskan tendangan terarah ke pojok kiri gawang Lopez. Babak Kedua: Madrid berhasil membuat peluang baik pada menit ke-60, berawal dari umpan Ronaldo dari dalam kotak penalti yang kepada Benzema. Akan tetapi, sepakan pemain Prancis tersebut masih mengenai tiang dari gawang Atletico. Memasuki menit ke-68, Madrid mendapatkan hadiah tendangan bebas usai bek Atletico melanggar Benzema. Beruntung, tiang gawang kembali menyelamatkan gawang Atletico dari kebobolan usai menahan sepakan dari Ronaldo, Essien gagal memanfaatkan bola rebound dan tendangannya melambung ke atas gawang. Para pemain El Real terlihat cukup frustrasi dalam menghadapi perlawanan Atletico, terlihat dari beberapa kartu kuning yang didapatkan pemain Madrid usai melakukan tindakan yang tidak diperlukan. Bahkan, Jose Mourinho diusir keluar oleh wasit Carlos Clos Gomez karena melakukan protes keras. Tambahan waktu empat menit pun diberikan oleh wasit tak bisa dimanfaatkan oleh kedua tim hingga berakhirnya laga. Skor 1-1 pun memaksa kedua tim bermain pada babak pertambahan waktu. Babak Pertambahan Waktu: Memasuki tambahan waktu, Madrid langsung melakukan tiga pergantian pemain sekaligus. Benzema, Coentrao dan Modric ditarik keluar oleh Karanka dan digantikan oleh Gonzalo Higuain, Angel Di Maria dan Alvaro Arbeloa. Pergantian pemain tersebut belum memberikan perubahan yang berarti pada 15 menit pertama di babak pertambahan waktu. Pada menit ke-85, Atletico malah membuat peluang untuk mencetak gol lewat Costa yang sejauh ini telah mencetak 8 gol di Copa Del Rey musim ini. Bola hasil kesalahan Arbeloa tersebut masih belum bisa dikonversi menjadi gol, karena sepakan Costa masih mampu ditahan oleh Lopez. Akan tetapi, Los Rojiblancos akhirnya bisa menggandakan kedudukan pada menit ke-99 menjadi 2-1. Gol kedua Atletico kali ini dicetak oleh Joao Miranda lewat tandukannya yang memanfaatkan tendangan sepak pojok dari Koke. Skor 2-1 pun bertahan hingga berakhir babak pertama di pertambahan waktu usai. Di babak kedua pertambahan waktu, Madrid nyaris menyamakan kedudukan pada menit ke-109. Sayang, sepakan Ozil dari dalam kotak penalti masih bisa ditahan oleh kiper Thibaut Courtois. Laga keras dengan tensi panas semakin tersaji di derby kota Madrid ini, bahkan wasit harus memberikan kartu kuning kedua kepada Ronaldo pada menit ke-116 usai melanggar keras Gabi. Diusirnya Ronaldo semakin membuat El Real sengsara. Pertengkaran pun tersaji di pinggir lapangan antara dua tim tersebut, hingga laga terpaksa terhenti beberapa menit. Kerasnya laga pun memaksa wasit Carlos Clos Gomez mengeluarkan 15 kartu kuning dan 2 kartu merah pada pertandingan di El Derbi Madrileno kali ini. Tambahan waktu sebanyak lima menit diberikan oleh wasit, sayang pertandingan sudah tidak terkontrol dan tak ada gol yang berhasil dicetak kembali. Skor 2-1 pun menjadi akhir dalam pertandingan penuh drama ini bagi kemenangan Atletico. Susunan pemain: Real Madrid: 25-Diego Lopez, 4-Sergio Ramos, 5-Fabio Coentrao (17-Alvaro Arbeloa 90), 6-Sami Khedira, 10-Mesut Oezil, 14-Xabi Alonso, 15-Michael Essien, 19-Raul Albiol, 19-Luka Modric (22-Angel Di Maria 90), 7-Cristiano Ronaldo, 9-Karim Benzema (20-Gonzalo Higuain 90). Atletico Madrid: 13-Thibaut Courtois, 20-Juanfran, 2-Diego Godin, 23-Joao Miranda, 3-Filipe Luis, 14-Gabi, 4-Mario Suarez, 6-Koke (Raul Garcia 113), 10-Arda Turan (11-Cristian Rodriguez 111), 19-Diego Costa (7-Adrian 107), 9-Radamel Falcao. Tak ingin ketinggalan berita sepakbola?
readmore »»  
readmore »»  

Rabu, 15 Mei 2013

Liga europa:


AMSTERDAM – Pertarungan seru nan sengit terjadi di Amsterdam Arena. Benfica dan Chelsea memang sama-sama bermain menyerang dan terbuka. Tak jarang peluang berbahaya terjadi. Namun, dewi fortuna tengah berpihak kepada Chelsea setelah lewat gol di menit-menit akhir pertandingan mampu dicetak oleh defender Branislav Ivanovic. Papan skor pun berubah menjadi 2-1 dan semua fans Chelsea merasakan sukacita dengan kemenangan itu. Jalannya Pertandingan Babak Pertama Sejak peluit kickoff dibunyikan kedua tim terlihat tampil terbuka dan saling menyerang. Hal itu terlihat dari peluang yang langsung didapatkan oleh kubu Benfica melalui penyerang andalannya Oscar Cardozo. Ya, Cardozo hampir membahayakan gawang Chelsea namun headingnya masih terlalu lemah. Peluang tidak berhenti sampai di situ, Benfica terus mencoba menusuk jantung pertahanan Chelsea yang digalang oleh Garry Cahill. Eduardo Salvio dan Nicolas Gaitan tanpa henti mencoba menerjang pertahanan Chelsea. Memasuki pertangahan babak pertama Chelsea balik menyerang. Melalui gelandang muda Oscar mencoba melakukan tendangan keras dari luar kotak penalti. Tempo permainan memang berjalan cepat. Tak ayal, beberapa pelanggaran keras mewarnai pertandingan. Benfica terus mencoba mencari peluang. Kali ini, Cardozo mencoba melakukan tendangan bebas mematikan namun masih membentur pagar penjagaan Chelsea.  Memasuki menit ke-38 The Blues tidak tinggal diam, Frank Lampard mencoba melakukan tendangan keras dari luar kotak penalti, namun masih mampu ditepis Artur Moraes. Jelang peluit babak pertama berakhir, Lampard masih mencoba untuk menciptakan peluang emas. Namun, sepakan kerasnya dari luar kotak penalti masih melayang di atas tiang gawang Benfica. Skor tanpa gol bertahan hingga turun minum. Babak Kedua Memasuki interval kedua Chelsea dan Benfica tidak menurunkan tempo permainan. Bahkan cenderung tempo semakin meningkat. Bahkan Cardozo sempat menciptakan gol, namun gol itu dianulir wasit karena Cardozo sudah terperangkap offside terlebih dahulu. Tidak mau kalah, Chelsea mencoba menyerang Benfica. Melalui gelandang lincah Ramires mencoba melakukan solo run untuk menembus pertahanan Benfica. Sayang, pergerakan gelandang asal Brasil itu sudah masuk dalam jebakan offside Benfica.   Chelsea akhirnya memecah kebuntuan setelah striker Fernando Torres mampu membuka skor dan membuat penudukung Chelsea bersorak. Torres dengan tenang melewati kiper Moraes dan menceploskan bola yang sudah tidak terkawal lagi. Melihat kondisi tertinggal, Benfica terus melancarkan serangan guna mendapatkan peluang terbaik. Namun, seringkali tembok pertahanan Chelsea membuat gagal peluang Benfica.Gol yang ditunggu oleh Benfica akhirnya datang juga. Ya, berawal dari handball dari pemain belakang Chelsea, Cesar Azpilicueta di kotak terlarang membuat Benfica mendapatkan hadiah penalti. Cardozo yang ditunjuk sebagai algojo sukses menjalankan tugasnya dengan baik dan papan skor berubah menjadi 1-1. Lagi, peluang emas didapatkan oleh Cardozo setelah sepakan lambungnya masih mampu dihalau oleh kiper Peter Cech. Pertengahan babak kedua Benfica memang tampil lebih menguasai pertandingan. Terbukti dari beberapa peluang yang dihasilkan. Melihat keadaan yang terus menyerang Chelsea, kali ini gelandang senior Lampard pun ikut unjuk gigi untuk menciptakan peluang bagi Chelsea. Tendangan kerasnya hanya mampu mengenai mistar gawang Benfica. Akhirnya di menit-menit akhir pertandingan Ivanovic mampu memecahkan kebuntuan dengan mencetak gol memanfaatkan umpan dari Juan Mata. Gol itu juga membuat Chelsea menyegel gelar Europa League. Gelar itu memang mampu disandingkan dengan gelar Liga Champions yang sebelumnya juga mampu direngkuh pada musim lalu. Well, Congrats Chelsea!   Susunan Pemain: Benfica: Moraes, Luisao, Garay/Jardel, Melgarejo/John, Perez, Gaitan, Matic, Salvio, Almeida, Cardozo, Rodrigo/Lima Chelsea: Cech, Cole, Cahill, Ivanovic, Luiz, Azpilicueta, Lampard, Ramires, Oscar, Torres, Mata Tak ingin ketinggalan berita bola? Follow twitter kami @bola_okezone
readmore »»  
readmore »»  

sepakbola

readmore »»  
readmore »»  

Jumat, 10 Mei 2013

RCTI TV Online Live Streaming - RCTI Online

readmore »»  
readmore »»  

Okezone oke !!!

readmore »»  
readmore »»  

Minggu, 05 Mei 2013

Metrotvnews.com - Yeyen Tumena Tukangi Timnas U 23

readmore »»  
readmore »»